Kisah Hidup Ravi Kurnia



AKHIRNYA TEROBATI
                Rasa pusing sebagai yang sebulan ini menggerogoti jiwa sebagai anak sekolahan, akhirnya bisa terobati dengan hadirnya agenda tahunan yaitu libur panjang akhir tahun. Hari pertama akau libur aku bingung mau melakukan apa karena rasa bosan yang dirasakan membuatku tidak semangat untuk melakukan sesuatu hal yang berarti untukku, Akhirnya, aku memutuskan untuk tidur dan menutup harik-hari yang melelahkan setelah enam bulan bersekolah dan berharap keesokan harinya menjadi hari yang luar biasa.
                “Kring-kring!” Suara handphone butut yang biasanya menemani hidupku yang panjang ini bedering sangat kerasnya di pagi buta yang sepi. Akupun bergegas mencari arah datangnya suara yang mengganggu tidur pulasku sambil berharap akan datang berita bagus dari negeri tetangga.Tapi setelah aku menemukan handphone butut tersebut, hanya pesan yang yang menambah kegalauan sebagai seorang pelajar yaitu lomba TRY OUT SBMPTN di salah satu sekolah di kota sana yang berjarak kira-kira tiga puluh menit perjalanan dari gubuk indahku. “Ah, bosan deh kayak ujian lagi. Asal ngisi aja nanti deh kalau menang udah takdir.” Pikirku dengan muka yang belum kena air pagi itu.
                Motor Vega-R keluaran 2004 aku kendarai menuju lokasi yang dituju sambil memikirkan acara apa yang akan diadakan setelah ujian berakhir. “Nyampe juga deh.” ujarku yang bertemu teman-teman sekolahku yang sama ikut dalam kegiatan akbar yang diadakan oleh fakultas kedokteran salah satu universitas ternama di provinsiku. Sebagian rangkaian acara telah kami lewati bersama hingga adzan zuhur pun berkumandang menandakan kami harus bergegas menuju tempat yang amat suci  untuk salat berjamaah. Setelah berdoa dan menyerahkan segenap hati dan jiwa kami kepada Sang Khaliq, kami mendegar ocehan salah satu peserta kegiatan bahwa kegiatan berakhir setelah salat ashar. “Ini gak bisa. Kabur aja yuk.” kalimat yang indah dan terdengar sebagai ide brilian muncul dari mulut salah seorang teman saya yang sudah bosan juga dengan acara tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk cabut dari acara dan menuju ke gubuk durian yang berjarak sekitar sepuluh kilometer dari lokasi acara. waw ide yang bagus bukan.
                Bunyi mesin motor pun pergi meninggalkan lokasi acara untuk mencapai tujuan berpesta buah primadona ASIA itu. Hahaha. Sudah terbayang kelezatan buah yang tebal dan nikmat di mulut kami semua. Akhirnya perasaan yang selama ini menggerogoti jiwa dan perasaanku selama ini mulai pudar seiring berkumpulnya kami Laskar Dalam Melodi (nama keren kami. Keren gak hahaha) dan bias memenuhi hasrat akan rindunya kepada primadona ASIA dicampur dengan lemang. Pada ngilerkan mendengarnya. Lima buah durian kami santap dengan lahapnya dalam waktu sekejap mata. Tidak terbayang bagaimana lezatnya buah itu. Kenyang adalah kata yang muncul dari mulut segelintir pemuda masa depan Indonesia setelah menghabiskan durian yang menggugah selera tersebut. Itu memang hidangan yang membuat kami puas dan menghilangkan rasa rindu kami.
                Ternyata jam sudah menunjukkan waktu itik pulang ke kandangnya begitupun juga kami harus kembali ke peraduan masing-masing dan aku memtuskan untuk melanjutkan perjalananku untuk mencari obat rasa kebosanan yang selalu menghantuiku. Tiba-tiba handphone bututku bordering dan membawa kabar bagus dari seberang kampong halaman tercinta bahwa kai dari alumni SMP mengadakan kemah besar di Bumi Perkemahan Padang Kandis. Ini memang kesempatan tak terduga lalu aku mengendarai motor menuju target berikutnya.
                Waktu senja sudah menyapaku, tapi di perkemahan sudah berdiri sebuah api unggun yang besarnya tak terkira sampai lima meter itu. Waw bukan, aku tak sabar lagi menunggu waktu acara api unggun dimulai di tengah malam. Waktu adzan pun dating dan kami memutuskan untuk salat magrib berjamaah dan makan bersama. Momen ini sudah lama kami impikan menjadi. Bayangkan saja kami yang sudah tidak berkumpul selama tiga tahun itu, berkumpul di tempat yang tak terduga sebelumnya. Rasa rindu kami akhirnya terobati satu sama lain.
                Malam yang indah dipenuhi bintang-bintang menemani malam kami di bumi perkemahan. Waktu tengah malam yang kami tunggu-tunggu akhirnya dating menyambangi kami dan acara api unggun untuk menutup acara perkemahan yang berakhir keesokan harinya pun dimulai dengan penuh hikmat. Di tengah malam itu kobaran api yang tinggi dan gema-gema yang bergema di langit bumi pertiwi menambahan keindahan malam yang dipenuhi bintang-bintang bak memerhatikan acara kami pada malam itu. Akhirnya semua rasa bosan dan pusing setelah sekolah terbakar bersama api unggun pada malam itu dan itu merupakan kenangan terindah dalam hidupku yang tak ternilai harganya. Terima kasih Tuhan telah menjadikan hariku ini menjadi hari yang terbaik dalam hidupku.

Komentar

Praja Risnaldy mengatakan…
Waw,,, Kenangan Idah Sang Pemimpi Masa Depan...

Semangat Selalu Sang Pemimpi. Kibarkan Sayap Mu di Tengah Lembah Kesunyian Itu, sehingga Membuat Semuanya Terbang dan Hanya Meninggalkan Kesenangan yang Bisa Membuat Mu Merasa Nyaman Dalam Penggapaian Cita Mu... Tetap Maju Sang PEMIMPI.

"Laskar Dalam Melodi"

Postingan Populer